Hujan selalu turun di saat yang tepat
Menebar bau basah menggairahkan
Bukan, bukan ini bukan puisi porno
Bukan sekedar puisi roman picisan pinggiran jalan yang biasa
kau temui
Hujan akan lebih indah bila ia mengantarmu di sudut kamar
Memegang buku legendaris
Menekuk lutut di bawah selimut
Menjalin kasih dengan bantal dan kasur butut
Menghirup aroma kopi tanpa meminumnya
Jangan salahkan hujan karena membuatmu tersiksa
Jangan salahkan hujan karena membuatmu merasakan dingin
Jangan salahkan hujan karena.. Karena.. Karena alasan tak
jelasmu
Karena bila hujan pergi nanti
Akan rindu kau dengannya
Karena hujan membantumu menemukan tulang rusukmu dikala kau
berlindung dari tetesnya di sebuah gedung tua bersama pemegang tulak rusukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar